masukkan script iklan disini
JAKARTA - 31 Oktober 2018 – Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Seskoal) menyelenggarakan seminar maritim internasional dengan Keynote Speech Kasal Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, S.E., M.M. yang dibacakan Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Asops Kasal) Laksamana Muda TNI Didik Setiyono, S.E., M.M. Materi yang disampaikan membahas tentang Indonesian Navy Policy on Security Operation in the Malacca Strait to Support the Global Maritime Fulcrum Policy, bertempat di Gedung Jos Soedarso Seskoal, Cipulir, Jakarta Selatan (31/10).
Kegiatan Seminar Internasional yang diikuti lebih kurang 300 peserta ini mengusung tema "Konsep Kerjasama Antar Negara Pengguna Selat Malaka Guna Mempertahankan Stabilitas Keamanan Pelayaran Dalam Rangka Mendukung Perekonomian Dunia", dengan menghadirkan pembicara-pembicara baik dari dalam negeri maupun luar negeri seperti Eric Frecon, Ph.D, Ir. Junaidi, M.M., dan Dr. Sonny Haru Budi H, S.E., M.E.
Sebagai pembicara pertama, Eric Frecon, Ph.D dari The S. Rajaratnam School of International Studies, NTU, Singapura, yang mengangkat materi tentang Kerjasama Internasional Guna Mendukung Kepentingan Regional dalam Pengamanan Selat Malaka. Pembicara kedua Kasubdit Patroli dan Pengamanan Pantai Kapten Ramadan Hasri Harahap mewakili Direktur KPLP (Direktorat Jenderal Perhubungan Laut RI) Ir. Junaidi, M.M. dengan materi aturan IMO dan aturan Nasional untuk Pengamanan Kapal. Sementara Pembicara ketiga Staf Ahli Kemenko PMK Dr. Sonny Haru Budi H., S.E., M.E. mengenai Konsep Kerjasama Antar Negara Pengguna Selat Malaka Guna Peningkatan Keamanan Pelayaran dalam rangka Mendukung Pertumbuhan Ekonomi Nasional dengan moderator Kolonel Marinir Werijon dan Letkol Laut (KH) Yudi Febrano, S.S., M.TSOL., M.Tr. Hanla.
Asops Kasal di depan awak media mengatakan bahwa tema ini diangkat dengan pertimbangan Selat Malaka merupakan salah satu Selat yang strategik untuk Indonesia khususnya. Kita melihatnya dari dua sisi yaitu security dan prosperity. Dari sisi security Indonesia dalam hal ini TNI AL sudah melaksanakan banyak hal, yaitu sudah bekerjasama dengan negara-negara pantai seperti Singapura, Malaysia dan Thailand, aparat-aparat keamanan baik TNI AL,TNI AU, Kepolisian, Beacukai. Indonesia sudah mempunyai kerjasama dengan negara-negara tetangga. Indonesia/TNI AL sudah melaksanakan Malacca Strait Sea Patrol yang beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.
Sementara itu, Komandan Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut (Danseskoal) Laksamana Muda TNI Dr. Ammarulla Octavian, S.T., M.Sc., D.E.S.D., dalam sambutannya menyampaikan bahwa Selat Malaka memiliki peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dunia baik sebagai sea lane of trade (SLOT) maupun sea lane of communication (SLOC), namun disisi lain menyimpan resiko tinggi terjadinya polusi, kecelakaan, grounding, perdagangan obat terlarang, perompakan, terorisme laut bahkan sampai pada konflik internasional. Kondisi tersebut dapat menjadi ancaman utama yang dapat mengganggu perdagangan yang pada gilirannya dapat berpengaruh secara signifikan bagi perekonomian dunia.
Seiring dengan peningkatan kebutuhan minyak negara-negara asia khususnya China maupun peningkatan volume perdagangan tentunya akan berdampak pada meningkatnya jumlah kapal yang melintas di selat malaka. Hal tersebut tentunya akan menimbulkan kompleksitas permasalahan di selat malaka pada masa yang akan datang khususnya menyangkut keamanan dan keselamatan pelayaran. Ancaman keamanan maritim tradisional (non state actor) sebagai “sisi gelap globalisasi” perlu mendapat perhatian kita semua walaupun angka kasus piracy, robbery dalam beberapa tahun terakhir mengalami penurunan namun tetap menjadi ancaman nyata.
Turut hadir dalam Seminar Internasional Seskoal Tahun 2018 ini antara lain Asrena Kasal, Danseskoal, Wadan Seskoal, Waaspam, Waaspotmar, para Athase Pertahanan, Danlanal Sabang, para Dosen dan Mahasiswa UI, ITB, IPB dan Unhan, Pengurus Asosiasi Maritim, para pejabat Seskoal, Para Patun Dosen Seskoal, dan Pasis Dikreg Seskoal Angkatan ke-56, serta undangan lainnya.
(dispenal)
Jalesveva Jayamahe